Tuan dan Puan
I
Sejenak Tuan berfikir mengenai konsep Puan;
Ketika Tuan mendekati Puan yang cantik
Tetapi tidak bisa mendapatkannya
Apakah Tuan yang terlalu jelek?
Ketika Tuan mendekati Puan yang lucu
Tetapi tidak bisa mendapatkannya
Apakah Tuan yang terlalu jayus?
Ketika Tuan mendekati Puan yang putih
Tetapi tidak bisa mendapatkannya
Apakah Tuan yang terlalu hitam?
Ketika Tuan mendekati Puan yang cerdas
Tetapi tidak bisa mendapatkanya
Apakah Tuan yang terlalu bodoh?
Ketika Tuan mendekati Puan yang arogan
Tetapi tidak bisa mendapatkannya
Apakah Tuan yang terlalu rendah hati?
Ketika Tuan mendekati Puan yang wangi
Tetapi tidak bisa mendapatkannya
Apakah Tuan yang terlalu bau?
Ketika Tuan ingin menjadi pelengkap Puan
Tetapi tidak bisa
Apakah Tuan yang terlalu sempurna?
Oh..pantaskah bila kesempurnaan Tuan
Menjadikan Tuan hidup dalam kesendirian
Oh..ataukah Tuan yang terlalu banyak mau
Sehingga Puan juga merasa geli
Oh..ataukah Tuan bukan untuk Puan
Sehingga Puan sadari itu
Oh..ataukah ada Puan lain yang pantas untuk Tuan
II
Meski dikelilingi dua orang Tuan jenius, tetap saja Puan lebih memilih seorang Tuan dungu. Jika ini yang disebut cinta dalam balutan durjana.
III
Sebenarnya bukan buruk rupa yang menyebabkan kesulitan Tuan mendapat pasangan,
melainkan bodohnya kaum Puan saat ini yg tak bisa mengimbangi kecerdasan Tuan.
Sebab Tuan hanya mencari kaum Puan dalam bungkusan kosmetik.
Labels:
Fiksi Imaji
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment