Komidi Putar
Pada komidi putar aku duduk terdiam
Berputar dalam pusaran yang penuh mimpi
Memang hanya itu tempatku bertamasya
Jika aku mendapat bonus dari majikanku
Putaran pada komidi menjadikan aku berimaji
Di tengah nyata yang babak belur
Di sebelah sana, seorang penjaga sedang memegang tuas
Mengatur kecepatan putaran agar tak membuat
Aku dan beberapa anak kecil yang belum berdosa tidak keliyengan
Putaran komidi mengalun mengikuti detak jantungku
Dalam keheningan aku menyaksikan berbagai macam emosi
Tawa anak kecil yang tak berdosa
Tangis seorang pesakitan
Amarah seorang pendosa
Kantuk seorang penjaga tuas
Ekspresi seorang pecinta dalam kostum badut yang bohong
Setengah sadar aku memerhatikan tabiat di sekeliling
Kulihat gulali bertebaran
Dijilat oleh pemain debus yang kehausan
Mungkin ini yang dimaksud ideal
Ketimbang kenyataan yang sudah tak berbentuk
Komidi berhenti berputar
Tetapi aku masih ingin menyaksikan apa yang kulihat barusan
Penjaga tuas menegurku, memintaku ke luar untuk membeli koin
Jika ingin meneruskan putaran selanjutnya
Tapi sayang
Aku hanya seorang jelata
*terinspirasi dari lagu Bonita-Komidi Putar*
Labels:
Fiksi Imaji
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment